ANALISIS WEBSITE DIREKTORAT INDONESIA
Melati Liandini
Jurusan Sistem Informasi, Fakultas
Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi, Universitas Gunadarma
Email: melati.liandini97@gmail.com
ABSTRAK
Laporan
analisa terhadap tiga buah website pemerintahan telah dilakasanakan. Website
yang telah dianalisa merupakan website Direktorat Jendral Pajak (www.pajak.go.id), Direktorat Jendral Bea Cukai (www.beacukai.go.id), dan Diretorat Jendral Imigrasi (www.imigrasi.go.id). Hasil dari laporan ini berupa
perbandingan tampilan antara tiga buah website pemerintahan yang bergerak di
bidang Direktorat serta penetuan model TQM yang digunakan pada ketiga website
tersebut. Metode peneilitian yang digunakan terhadap ketiga website yaitu
metode komparatif. Dengan bantuan www.alexa.com dan www.similarweb.com,
perbandingan tampilan website dilakukan untuk mengetahui perbedaan tampilan
masing-masing website dan mengamati apakah website tersebut dapat menarik
perhatian masyarakat akan informasi yang tersaji dalam website.
Kata Kunci
: tampilan website, direktorat jendral,
pajak, bea cukai, imigrasi
1. PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Kebutuhan masyarakat akan informasi semakin
meningkat, tak dapat dipungkiri bahwa masyarakat berlomba-lomba untuk
mendapatkan informasi secara cepat dan akurat. Segala kegiatan pun sudah
beralih pada kegiatan yang berbasis online,
seperti belanja online, pemesanan
tiket pesawat secara online dan
pembelajaran berbasis online. Berkembangnya
teknologi yang pesat tidak terelakkan lagi, kini informasi dapat diperoleh
melalui website yang dapat diakses
dimanapun, kapanpun, dan dengan menggunakan alat apapun. Website merupakan sumber informasi yang bersifat global bagi para
pengguna internet, website juga dapat
dapat menambah ilmu pengetahuan, sebagai media komunikasi, serta promosi dan
pemasaran.
Website
tidak hanya dimiliki oleh personal saja, tetapi pemerintahan juga saat ini
sudah memberdayakan e-government.
Pemerintah memanfaatkan teknologi informasi yang ada guna meningkatkan hubungan
antara pemerintah dengan masyarakat ataupun dengan pihak lainnya. Selain itu juga
dapat meningkatkan mutu pelayanan publik dan memberikan informasi detail dan
terperinci. Agar website tersebut
dapat bermanfaat, informasi yang disediakan harus bersifat aktual dan akurat. Masing-masing
website menerapkan model TQM (Total Quality Management) yang
berbeda-beda yang bertujuan untuk menjamin bahwa pelanggan puas terhadap barang
dan jasa yang disajikan, serta menjamin tidak ada pihak yang dirugikan.
1.2 TUJUAN PENELITIAN
Untuk mengetahui perbedaan tampilan dari masing-masing
website, mengamati apakah website
tersebut dapat menarik perhatian masyarakat akan informasi yang tersaji, dan menentukan
model TQM yang cocok bagi ketiga website
Direktorat tersebut.
1.3 METODE PENELITIAN
Metode penelitian yang digunakan adalah metode
komparatif dimana terdapat dua atau lebih variabel yang dibandingkan, yaitu
ketiga website pemerintahan
dibandingkan berdasarkan tampilan masing-masing website.
2. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Alexa Rank
Alexa (www.alexa.com) merupakan anak perusahaan
amazon.com yang menyediakan layanan data komersial terkait traffic web, ranking
situs web secara global maupun dalam satu negara tertentu dan berbagai informasi
lainnya. Peringkat traffic Alexa
didasarkan pada traffic agregat historis
selama tiga bulan dari jutaan pengguna Alexa
toolbar dan merupakan gabungan page
views dan reach. Tetapi
disertakan perhitungan 7 hari dan 1 bulan.
Alexa rank
sangat penting bagi seorang blogger
untuk mengetahui tingkat kunjungan yang datang. Alexa hanya dapat memberikan peringkat pada domain utama, sedangkan
subdomain tidak akan diberi peringkat kecuali Alexa dapat secara otomatis mengenali subdomain terebut. Alexa berfungsi sebagai tolak ukur atau
indikator penilaian kualitas dan kepopulelar suatu web. Semakin kecil angka
yang ditunjukkan oleh Alexa rank maka
website semakin populer dan
pengunjung semakin bertambah serta diminati masyarakat.
Peringkat traffic
merupakan peringkat website
berdasarkan jumlah pengunjung yang datang. Semakin banyak pengunjung yang
datang maka semakin tinggi peringkat traffic-nya.
Sedangkan waktu loading adalah waktu
yang diperlukan suatu halam untuk memanggil semua elemen yang diperlukan
halaman tersebut. Dapat mengetahui kecepatan website dan membandingkannya dengan standar kecepatan suatu website. Bounce rate dihitung dari seberapa lama pengunjung tinggal dan
menelusuri website.
2.2 Similarweb
Selain didapatkan dari Alexa, data juga didapatkan data dari tool SimilarWeb.
Merupakan tool yang mirip dengan Alexa, yang membedakan keduanya yaitu
dari teknik pengumpulan datanya. Jika Alexa
cenderung menggunakan toolbar untuk
mengoleksi data, SimilarWeb
menggunakan data real dari berbagai sumber. Dapat dikatakan bahwa data yang didapat dari SimilarWeb lebih akurat dibandingkan
dengan data dari Alexa.
2.3 TQM (Total
Quailty Management)
Total Management System atau disingkat dengan
TQM adalah suatu sistem manajemen kualitas yang berfokus pada Pelanggan (Customer focused) dengan melibatkan
semua level karyawan dalam melakukan peningkatan atau perbaikan yang
berkesinambungan (secara terus-menerus). TQM menggunakan strategi, data dan
komunikasi yang efektif untuk mengintergrasikan kedisiplinan kualitas ke dalam
budaya dan kegiatan-kegiatan perusahaan. Singkatnya, TQM adalah pendekatan
manajemen untuk mencapai keberhasilan jangka panjang melalui Kepuasan Pelanggan
(Customer Satisfaction).
Terdapat 5
Model dalam Total Management System
yaitu :
a. ISO 9000
ISO
9000 adalah kumpulan standar untuk sistem manajemen mutu (SMM). ISO 9000 yang
dirumuskan oleh TC 176 ISO, yaitu organisasi Internasional di bidang
standardisasi. ISO 9000 pertama kali dikeluarkan pada tahun 1987 oleh International Organization for
Standardization Technical Committee (ISO/TC) 176. ISO/TC inilah yang
bertanggungjawab untuk standar-standar sistem manajemen mutu.
Tujuan
Standar ISO 9001, 9002 dan 9003 adalah untuk memberikan jaminan mutu yang
bersifat kontraktual dengan pihak luar perusahaan. Ketiganya digunakan untuk
mencatat sistem kualitas pemasok dan saling melengkapi satu sama lain. Pemilihan
standar yang akan digunakan tergantung pada ruang lingkup dan kompleksitas
operasi perusahaan, serta ukuran bisnisnya.
b.
Malcolm Baldrige
National Quality Award (MBNQA)
Setiap tahun di Amerika Serikat dilaksanakan
lomba/penilaian bagi organisasi (perusahaan) yang mengimplementasikan Kriteria
untuk Keunggulan Kinerja tahun sebelumnya. Award
tersebut bernama Malmolm Baldrige
National Quality Award (MBNQA) dengan mengabdikan nama mendiang Mentri
Perdagangan periode 1981-1987 Malcolm
Baldrige sebagai penghargaan atas kepedulian pribadinya dalam memajukan
mutu.
Tujuannya adalah untuk memajukan kepedulian atas
keunggulan kinerja sebagai elemen penting dalam persaingan serta berbagai
informasi tentang kesuksesan strategi kinerja dan manfaat-manfaat yang diperoleh,
yaitu memberdayakan
organisasi untuk mencapai tujuan, memperbaiki hasil menjadi lebih kompetitif
melalaui keselarasan perencanaan proses, keputusan, tindakan dan hasil, memberikan
informasi dimana perusahaan berada dan kemana perusahaan harus berada dengan melalui
Assesment yang holistik.
c.
Balanced Scorecard
Konsep Balanced
Scorecard yang disingkat BSC. BSC adalah pendekatan terhadap strategi
manajemen yang dikembangkan oleh Drs.Robert Kaplan (Harvard Business School) dan David Norton pada awal tahun 1990. Balanced (berimbang) berarti adanya
keseimbangan antara performance
keuangan dan non-keuangan, performance
jangka pendek dan performance jangka
panjang, antara performance yang
bersifat internal dan performance
yang bersifat eksternal. Sedangkan scorecard
(kartu skor) yaitu kartu yang digunakan untuk mencatat skor performance seseorang. Kartu skor juga
dapat digunakan untuk merencanakan skor yang hendak diwujudkan oleh seseorang
di masa depan. BSC adalah suatu mekanisme sistem manajemen yang mampu menerjemahkan
visi dan strategi organisasi ke dalam tindakan nyata di lapangan.
d. Six Sigma
Sigma adalah tanda dalam statistik yang sering kali digunakan untuk
menyatakan jumlah keseluruhan. Six sigma merupakan salah satu
sistem yang bisa digunakan dalam manajemen untuk mencapai dan memberikan
dukungan maksimal pada proses usaha, yang berfokus pada kebutuhan pelanggan
dengan menggunakan fakta, data, dan analisis statistik.
Tujuan penggunaan Six Sigma adalah
untuk memastikan bahwa keseluruhan proses produksi sudah berjalan secara
optimal. Keuntungan yang dapat diperoleh perusahaan dengan menggunakan metode
ini antara lain, terjadinya perbaikan dalam hal pengurangan biaya, pertumbuhan
kondisi pasar, pengurangan waktu dalam proses yang sedang dijalankan. Selain itu,
metode ini juga akan meningkatkan loyalitas pelanggan, meminimalkan kesalahan
produk, serta membantu pengembangan produk.
e.
Quality Control Circle
Quality Control
Circle (QCC) atau dalam bahasa Indonesia disebut dengan
Gugus Kendali Mutu (GKM) adalah suatu kegiatan dimana sekelompok karyawan yang
bekerjasama dan melakukan pertemuan secara berkala dalam mengupayakan
pengendalian mutu (kualitas) dengan cara mengidentifikasikan, menganalisis dan
melakukan tindakan untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi dalam pekerjaan
dengan menggunakan alat-alat pengendalian mutu (QC Tools).
Tujuan utama dari Quality Control Circle (QCC)
adalah untuk membahas permasalahan yang terjadi di perusahaan dan memberikan
rekomendasi solusi-solusi terhadap pemecahan masalah tersebut kepada pihak
Manajemen. Masalah-masalah yang dibahas adalah masalah-masalah yang berkaitan
dengan pekerjaan seperti Produk, Biaya, Waktu, Persediaan, Keamanan, Kesehatan
dan Keselamatan kerja.
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Analisis Tamilan
Web Direktorat
Gambar
3.1 Halaman utama situs web pajak
Website
pertama yang website Direktorat Pajak
(www.pajak.go.id). Tampilan dari web Direktorat
perpajakan memiliki tampilan/User
Interface(UI) yang baik sebab perpaduan warna antara biru dan putih tidak
membuat mata cepat lelah. Terdapat slide
corousal pada homepage yang
menjadi kelebihan dari web ini. Sistem grid/kotak
untuk setiap sub menu yang berada di bawah slide
membuat web ini lebih mudah dimengerti, sehingga pengunjung tidak kesulitan
menggunakan fasilitas pada website
ini. Pada bagian menu header atau
menu yang berada diatas, terdapat border/garis
luar berwarna hitam mengurangi keindahan dari tampilan web.
Gambar 3.2 Halaman utama situs web bea cukai
Selanjutnya ada website
dari Direktorat Bea Cukai (www.beacukai.go.id).
Tampilan atau user interface (UI)
dari web Direktorat Jendral Bea dan Cukai menarik dikarenakan sudah mengikuti
perkembangan zaman yang menggunakan slide
dengan ukuran yang besar. Terdapat sub menu yang menjelaskan layanan yang
tersedia dengan grid 3x2 dan
menggunakan flat icon. Perpaduan
warnanya yang dipakai tidak membuat mata lelah, serta menu-menu dan info berita
yang memudahkan pembaca (User eXperience yang baik).
Gambar 3.3 Halaman utama situs web imigrasi
Website
terakhir adalah website Direktorat
Imigrasi (www.imigrasi.go.id). Dalam
segi tampilan/UI web direktorat
jendral imigrasi sudah cukup baik serta perpaduan warnanya tidak merusak mata.
Terdapat menu yang jelas dan menggunakan gambar untuk menjelaskan layanan yang
disediakan. Namun terdapat slide
besar yang tidak berjalan dengan baik sehingga membuat tampilan web menjadi
berat dan membutuhkan waktu lama untuk memuat laman.
3.2 Analisa Web
Direktorat Dengan Alexa
a. Tingkat Kepopuleran Website
Gambar
3.4 Peringkat Website oleh Alexa
Tingkat
kepopuleran pajak.go.id memiliki peingkat/rank ke 3,960 di dunia dan 58 di Indonesia. Sedangkan website beacukai.go.id mendapat peringkat/rank ke 63,991 di dunia dan 983 di
Indonesia. Untuk tingkat kepopuleran imigrasi.go.id
memiliki tingkat/rank ke 64,048 di
dunia dan 1,218 di Indonesia.
Web pajak.go.id mempunyai tingkat kepopuleran yang
tinggi dengan dengan rank di
Indonesia menempati posisi 58 dan dunia menempati posisi ke-3.960. Jika dilihat
dari traffic pada gambar diatas, traffic-nya selalu meningkat dari bulan
ke bulan tidak adanya fluktuasi dan peringkat ketiga situs web tersebut
meningkat pada bulan Maret 2017.
b. Traffic Website
Gambar
3.5 Traffic Website oleh Alexa
Negara yang paling sering mengakses web
pajak.go.id, dapat dilihat bahwa
Indonesia yang paling banyak mengakses web tersebut, dengan persentase 85,7%, beacukai.go.id
84,1 %, imigrasi.go.id 77,7% dan diikuti beberapa negara lainnya seperti
Inggris, Belanda, Amerika, dan Singapura yang hanya kurang dari 5%.
Sehingga negara yang paling banyak mengakses ketiga
situs web tersebut adalah Indonseia dengan persentase rata-rata diatas 70%,
lalu dilanjutkna oleh pengunjung dari negara lainnya yang hanya memiliki
persentase kecil yang rata-rata dibawah 5%.
c. Perbandingan
Interaksi Pengunjung Dengan Website
Gambar
3.6 Perbandingan Interaksi Pengunjung Ketiga Website oleh Alexa
Interaksi yang dilakukan oleh pengunjung beragam
dalam suatu website, salah satunya
yaitu adalah bounce rate atau
banyaknya pengunjung yang keluar dari website
ketika baru dibuka. Terlihat pada gambar bahwa bounce rate terkecil dimiliki oleh pajak.go.id, yang hanya
memiliki bounce rate 18,30% yang
artinya hanya sedikit pengunjung yang baru membuka langsung keluar.
Daily time on
site
atau waktu lamanya pengunjung berada di web tersebut juga paling besar dimiliki
oleh pajak.go.id yang mempunyai rata-rata lama berkunjung/ Daily Time on Site adalah 15:59 menit
dibandingkan dengan beacukai.go.id yang hanya 5:09 menit dan imigrasi.go.id
yang hanya 6:17 menit.
d. Website yang Dikunjungi Sebelum Masuk Web Direktorat
Gambar
3.7 Website yang dikunjungi sebelum web
Direktorat oleh Alexa
Rata-rata pengunjung yang datang ke website direktorat sebelumnya
mengunjungi google.co.id, google.com, atau yahoo.com. Terjadi
perbedaan pada posisi ke 4 dan 5. Jika website
pajak.go.id posisi ke 4 dan 5 diisi oleh myway.com dan youtube.com,
website beacukai.go.id posisi
ke 4 dan 5 diisi oleh customs.go.id dan insw.go.id, website imigrasi.go.id posisi ke
4 dan 5 diisi oleh cermati.com dan paspornline.com.
e. Persentase
Pengunjung Domain dan Subdomain Website
Gambar
3.8 Persentase pengunjung domain dan subdomain oleh Alexa
Domain adalah nama yang digunakan untuk mempermudah
pengunjung untuk berkunjung ke suatu website,
bisa dibilang domain adalah inisial nama untuk suatu website, sedangkan subdomain adalah sub/bagian dari domain itu
sendiri. Contoh domain adalah pajak.go.id dan subdomainnya adalah djponline.pajak.go.id.
Tidak selalu domain yang paling sering dikunjungi, bisa saja subdomain yang
lebih sering di kunjungi seperti contoh domain pajak.go.id memiliki
30,18% pengunjung namun subdomainnya memiliki traffic yang lebih besar yang 73,33%. Tetapi pada beacukai.go.id
dan imigrasi.co.id pengunjung lebih sering mengunjungi nama domain utama.
f. Kecepatan Website
Gambar
3.9 Kecepatan akses Website oleh Alexa
Rata-rata kecepatan akses website pajak.go.id adalah (1.607s). Rata-rata kecepatan akses website beacukai.go.id adalah (1.825s). Rata
rata kecepatan akses website
imigrasi.go.id adalah (2.55s).
Dari ketiga website yang memiliki waktu tercepat
dalam hitungan detik adalah pajak.go.id dengan kecepatan (1.6 detik).
Sebab tampilan website yang begitu
minimalis dan menggunakan tampilan grafis yang ringan maka dari itu kecepatan website saat diakses menjadi lebih
cepat. Tetapi kecepatan akses suatu situs web juga tergantung dari kecepatan
koneksi yang dimiliki para pengunjung.
g. Kriteria Pengunjung Website
Gambar
3.10 Gender Pengunjung Website oleh Alexa
Rata-rata gender/jenis kelamin visitor yang mengunjungi pajak.go.id,
beacukai.go.id, dan imigrasi.go.id adalah laki-laki, untuk
perempuan hanya sedikit jika dilihat dari grafik horizontal batangnya.
Gambar
3.11 Pendidikan Pengunjung Website oleh
Alexa
Rata-rata visitor
yang mengunjungi web pajak.go.id, beacukai.go.id, dan imigrasi.go.id
memiliki pendidikan di perguruan tinggi, lalu diikuti dengan yang sudah lulus,
dan yang berada di beberapa di universitas dan yang terakhir adalah yang tidak
menjenjang perguruan tinggi.
Gambar
3.12 Lokasi Pengunjung Website oleh Alexa
Lokasi visitor
yang mengunjungi web pajak.go.id, beacukai.go.id, dan imigrasi.go.id
paling banyak saat berada di kantor, dan yang kedua yaitu di rumah, kemudian
yang paling sedikit diakses dari sekolah.
Dari ketiga website,
yang paling banyak mengakses adalah pengunjung berjenis kelamin laki-laki yang
sedang menempuh pendidikan di universitas atau laki-laki yang sudah bekerja.
3.3 Analisa Web
Direktorat Dengan SimilarWeb
a. Peringkat Website
Gambar
3.13 Peringkat Website oleh SimilarWeb
Website Direktorat Pajak (www.pajak.go.id) menempati peringkat 4.222 di dunia, peringkat 43 di Indonesia dan
peringkat 62 untuk website badan
hukum dan pemerintah. Website
Direktorat Beacukai (www.beacukai.go.id) menempati peringkat 74.625 di
dunia, peringkat 1.162 di Indonesia dan peringkat 1.247 untuk website badan hukum dan pemerintah. Website Direktorat Imigrasi (www.imigrasi.go.id) menempati peringkat 52.935 di dunia, peringkat 782 di
Indonesia dan peringkat 1150 untuk website
bidang travel.
Dapat
dibandingkan dari ketiga situs web diatas yang menepati peringkat paling tinggi
sama seperti di alexa yaitu pajak.go.id,
hanya saja posisi peringkatnya yang berbeda dikarenakan teknik pengumpulan
datanya yang berbeda sehingga menghasilkan posisi peringkat yang berbeda pula.
b. Lalu-Lintas Website
Gambar
3.14 Lalu-Lintas Website Pajak oleh SimilarWeb
Total kunjungan pada website pajak mencapai 6,5 juta kali dengan rata-rata waktu user mengunjungi halaman website tersebut selama 14 menit dan
jumlah halaman yang di akses user
sekitar 8 halaman per user serta
dengan presentasi perpindahan halaman cepat sebesar 26,87%. Sedangkan pada website beacukai mencapai 475,5 ribu
kali selama 5 menit dan jumlah halaman yang di akses sekitar 4 halaman serta
presentasi perpindahan halaman sebesar 37,99%. Pada website imigrasi mencapai 558,7 ribu kali sekitar 5 dengan presentasi
perpindahan halaman sebesar 33,09%.
c. Sumber Lalu-Lintas Website
Gambar
3.15 Sumber Lalu-Lintas Website Pajak
oleh SimilarWeb
Situs web pajak dapat diakses dengan
berbagai cara, berikut hasil dari grafik di atas :
·
47,02% pengunjung mengakses web ini secara langsung,
·
38,80% pengunjung mengakses dengan mecari dengan keyword dengan search engine,
·
11,92% pengunjung mengakses dari link website lain,
·
1.67% pengunjung mengakses melalui link dari email, dan
·
0,56% pengunjung mengakses melalui link dari sosial media.
Gambar
3.16 Sumber Lalu-Lintas Website Bea
Cukai oleh SimilarWeb
Situs web bea cukai dapat diakses dengan
berbagai cara, berikut hasil dari grafik di atas :
·
48,07% pengunjung mengakses web ini secara langsung,
· 20,24% pengunjung mengakses dengan mecari dengan keyword dengan search engine,
·
18,57% pengunjung mengakses dari link website lain,
·
1.94% pengunjung mengakses melalui link dari email, dan
· 1,08% pengunjung mengakses melalui link dari sosial media.
Gambar
3.17 Sumber Lalu-Lintas Website Imigrasi
oleh SimilarWeb
Situs web imigrasi dapat diakses dengan
berbagai cara, berikut hasil dari grafik di atas :
·
40,79% pengunjung mengakses web ini secara langsung,
· 43,35% pengunjung mengakses dengan mecari dengan keyword dengan search engine,
·
13,10% pengunjung mengakses dari link website lain,
·
1.74% pengunjung mengakses melalui link dari email, dan
· 1,00% pengunjung mengakses melalui link dari sosial media.
Dapat dilihat sumber akses situs web pajak dan bea
cukai paling banyak dengan cara mengakses situb web secara langsung, sedangkan
untuk situs imigrasi sumber pengaksesan paling tinggi dengan cara mencari keyword dengan search engine.
d. Pencarian Kata Kunci
Gambar
3.18 Pencarian kata kunci pada Website
oleh SimilarWeb
Kata-kata kunci yang sering digunakan user untuk mendapat informasi dari website pajak antara lain, djp online, pajak
online, djponline, sse pajak, pajak. Kata-kata kunci yang sering digunakan dari
website beacukai antara lain, Bea
cukai, Portal pengguna jasa, Beacukai, Cehris, kurs beacukai. Sedangkan dari website imigrasi antara lain, Paspor
online, Imigrasi, imigrasi online, imigrasi.go.id, www.imigrasi.go.id.
Top keyword dari situs web pajak adalah djp online merupakan subdomain dari pajak.go.id, sedangkan situs
web bea cukai top keyword-nya adalah
bea cukai itu sendiri dan untuk situs web imigrasi yaitu parpor online.
e. Konten Website
Gambar
3.19 Konten Website Pajak oleh SimilarWeb
Konten-konten yang sering diakses
oleh user antara lain :
·
djponline : memerlukan akses login kemungkinan ini adalah lingkup admin atau user yang telah terdaftar yang dapat
mengaksesnya.
·
efilling : bagian dari konten djponline,
kemungkinan ini adalah konten untuk pengisian masalah pajak secara online.
·
beranda website
: informasi dasar perihal informasi-informasi direktorat pajak.
·
sse : sistem billing
pajak secara online.
·
sse3 : sistem billing
pajak online versi 3.
Gambar
3.20 Konten Website Bea Cukai oleh SimilarWeb
Konten-konten yang sering diakses
oleh user antara lain :
· Costumer.beacukai.go.id : fitur layanan pengiriman barang dalam beacukai.
· Beacukai.go.id : beranda informasi dasar website.
· Intranet.beacukai.go.id : layanan mandiri atau akses pegawai badan direktorat beacukai.
· Repository.beacukai.go.id : fitur repository beacukai.
· Bilingonline.beacukai.go.id : alamat ini sebenarnya tidak dapat ditemukan atau mungkin diubah dengan alamat lain.
Gambar
3.21 Konten Website Imigrasi oleh SimilarWeb
Konten-konten yang sering diakses
oleh user antara lain :
· imigrasi.go.id : beranda website.
· ipass.imigrasi.go.id : fitur engurusan passport secara online, namun fitur ini sedang tidak dapat diakses.
· visaonline.imigrasi.go.id : alamat ini sebenarnya yang dimaksud adalah visa.imigrasi.go.id
· visa.imigrasi.go.id : fitur permohonan dan persetujuan visa online.
· apoa.imigrasi.go.id : fitur aplikasi pelaporan orang asing.
Konten yang
sering diakses oleh situs pajak adalah djponline yaitu situs yang diakses oleh
admin atau pengguna yang telah memiliki akun, biasanya mereka yang memiliki
akun lebih sering mengakses situs secara berkala. Sedangakan untuk situs
beacukai yaitu sub domain costumer dan pada situs imigrasi adalah beranda situs
web itu sendiri yaitu imigrasi.go.id.
f. Ketertarikan
Pengguna Dalam Mencari Informasi Dari Website
Gambar
3.22 Ketertarikan informasi oleh SimilarWeb
Pencarian informasi dari website pajak.go.id ini mengenai berita tentang pajak di Indonesia,
edukasi tentang pajak, lembaga kepemerintahan, dan bidang bisnis dan industri.
Dari website beacukai.go.id mengenai,
lembaga sosial dan kemanusiaan, lembaga kepemerintahan, bidang bisnis dan
industri, bidang transportasi dan logistik. Dari website imigrasi.go.id
mengenai internet dan telekomunikasi–web
hosting, sosial dan kemanusiaan, internet dan telekomunikasi–online marketing, bidang jual-beli.
Pada situs
web pajak informasi yang paling sering dilihat adalah tentang berita pajak yang
terjadi di Indonesia. Untuk situs web bea cukai yaitu mengenai lembaga sosial
dan kemanusiaan, kemudian pencarian informasi yang paling diminati dari para
pengguna situs imigrasi adalah tentang internet dan telekomunikasi (web hosting).
4. PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Dari
hasil analisa situs web Direktorat dapat ditarik kesimpulan bahwa :
· Dari ketiga tampilan
web yang paling baik dari segi User
Interface adalah web bea cukai karena tampilan web tersebut sudah
menyesuaikan zaman.
· Tingkat kepopuleran
web yang tinggi dengan peringkat di Indonesia menempati posisi 58 dan di dunia
menempati posisi 3960 adalah web pajak.
·
Semua situs web
paling banyak dikunjungi oleh orang Indonesia dengan persentase rata-rata di
atas 70%.
· Bounce rate
terkecil dimiliki oleh web pajak dengan persentase 18,30% dan waktu kunjungan
yang terbesar dimiliki oleh web pajak pula dengan waktu sekitar 15:59 menit.
·
Rata-rata
pengunjung web Direktorat sebelumnya mengunjungi web google.co.id, google.com
atau yahoo.com.
· Persentase
kunjungan subdomain web pajak lebih besar dibandingkan dengan domain utama
yaitu sebesar 73,33%, sedangkan domain utamanya hanya 30, 18%.
· Web pajak memiliki
waktu akses tercepat dengan kecepatan 1,6 detik sebab tampilan web yang begitu
minimalis sehingga mempercepat waktu akses.
· Kriteria pengunjung
situs web Direktorat adalah laki-laki yang sedang menempuh pendidikan di
Universitas atau yang sudah bekerja, sebab rata-rata yang mengurus keperluan
yang berhubungan dengan pemerintahan adalah laki-laki/kepala keluarga.
· Berdasarkan
penjelasan model TQM yang ada, ketiga web Direktorat termasuk dalam model Balance Scorecard, sebab BSC menerapkan
pendekatan terhadap strategi manajemen yang menyeimbangkan antara performance keuangan dan non-keuangan. Mengukur
kinerja organisasi tidak hanya dari sisi keuangan saja, hal-hal non-keuangan
pun berperan dalam kemajuan organisasi seiring berkembangnya bisnis. Keunggulan
pendekatan BSC mampu menghasilkan rencana strategis bagi bidang Direktorat
dalam menerjemahkan visi dan strategi organisasi ke dalam tindakan nyata di
lapangan.
4.2 Saran
Saran
terkait web imigrasi perlu adanya strategi demi meningkatkan popularitas,
menurunkan persentase bounce rate dan
daily time on site, serta
meningkatkan kecepatan akses dengan meminimaliskan tampilan web sehingga
mempermudah pengunjung dan tidak memberatkan sewaktu mengakses. Hal tersebut
berlaku juga pada web bea cukai, walaupun web bea cukai sedikit lebih unggul
dibandingkan dengan web imigrasi. Tetap perlu adanya pengembangan sistem agar
kedua website tersebut dapat bersaing
dengan web pajak.
6. DAFTAR PUSTAKA